Rabu, 25 September 2013

KISAH PERJALANAN KAUM AHLI SUNNAH WAL   JAMA’AH

Na’uzhubillahiminasyaithanirrajim…BismillahirahmanirrahimAlhamdulillahirrabbil’alamin…washalatuwassalamu’ala Saidina muhammadiwwa’ala alihi washah bihi Ajma’inatthahirin…..Ammaba’du faya ayyuhal Hadhirunabirahmatikanaya arhamarrahimin…..
Dimasa Rasulullah SAW masih hidup,semua Hukum-hukum masih Begitu sangat jelas,lantaran masih ada Nabi Muhammad Rasulullah SAW,dan beliyau sendiri yang menjelaskannya tentang masalah-masalah hukum tersebut kepada kaumnya sendiri,yang disertai dengan turunnya wahyu melalui perantaran malaikat jibril AS sendiri,dan para sahabat-sahabat Rasul pun dengan mudah dan gampangnya  menemukan segala jawaban dari suatu permasalahan dan segala persoalan yang akan di uraikan dan di jelaskan dengan sedetil detilnya,tujuan untuk memberikan petunjuk kepada seluruh msyarakat kaumnya pada sa’at itu.dikarnakan mereka bisa langsung menanyakan hal tersebut kepada baginda rasulullah SAW.
dimasa rasulullah SAW masih hidup ,dan pada ketika itu rasulullah SAW, beliyau  tidak pernah berwasiat kepada siapapun untuk siapakah yang akan mengaggantikannya sebagai khalifah dipermukaan bumi ini setelah ketiadaan beliyau (wafat),dan rasul pun tidak pernh pula memberikan petunjuk dan mengajarkannya akan bagaimana tata cara nya untuk memilih pengganti beliyau Rasulullah SAW,yakni beliyau sendiri.akan tetapi rupanya beliyau menyerahkan permasalahan itu kepada kebijakan seluruh ummatnya,dengan cara bermusawarah,yang sesuai dengan keadaan kaumnya pada masa itu,dan tempat permusyawarahan seluruh kaum dan sesuai dengan kriteria situasi pada  saat itu.dan dimasa rasulullah SAW masih hdup beliyau tidak pernah mengkhabarkan dan memberikan petunjuk kepada seluruh kaumnya,agar siapa dan kapan untuk melantikan dan menjadikan sebagai khalifah pengganti beliyau saat ketiadaan (wafat) di permukaan bumi ini,akan tetepi beliyau (Rasulullah SAW) pernah menyuruh saidina abu bakar menjadi imam shalat pada saat beliyau sakit,begitu juga Rasulullah SAW pernah menyuruh saidina a’li utuk menjaga kampung halaman pada saat Nabi Muhammad SAW pergi berperang,akan tetapi hal ini tidaklah langsung menunjukan hal yang mengenai dengan khalifah yang akan menggantikan beliyau Nabi Besar Muhmmad Rasulullah SAW sesudah beliyau wafat.untuk menjadi khalifah dipermukaan bumi ini. 
Setelah Rasulullah SAW selesai melakukan tugasnya tampa kita sadari rasulullah SAW di ambil kembali oleh allah SWT,(wafat). beliyau wafat pada tanggal 12 rabiul awal tahun 2 hijriah yang bertepatan dengan tahun gajah yakni 8 juni 632 masehi pada hari isnain,nah disaat hari wafat beliyau,para kaum anshar berkumpul di suatu tempat yang bernama Saqifah bani sa’idah tujuan untuk mencari khalifah pengganti Rasulullah SAW,kaum anshar pada saat itu dipimpin oleh Sa’ad bin ‘ubaidah (ketua kaum anshar dan kaum kharazj).mendengar berita tersebut kaum muhajirin (orang yang berpindah dari makkah ke madinah)mendatangi tempat berkupulnya mereka tersebut,dan pada saat itu kaum muhajirin di pimpin oleh saidina abu bakar AS shidiq,setelah berkumpulnya mereka dan memulailah mereka bermusyawarah dalam hal tersebut,mereka ber ijtihad dan bermunajah akhirnya setelah beberapa lama mereka berdialog dalam permusyawarahan pemilihan pengganti khalifah dipermukaan bumi ini setelah ketiadaan (wafat) rasulullah SAW.maka hasil keputusan dialog muraqabah dan ijtihad dalam permusywarahan tesebut niscaya maka terpilihlah saidina abu bakar AS shidiq ra,sebagai khalifah pertama sebagai pengganti rasulullah SAW.dan masyarakat kaum muslimin pada saat itu masih sangat bersatu padu memegang teguh amar ma’ruf nahi mungkar sebgai perintah allah SWT.yang selalu dalam petunjuk dan I’nayah allah SWT. Belum terpecah belah dan amburadur terpisah dengan keyakinan masing-masing,dikarnakan kesombongan dan ke angkuhan masyarakat pada saat itu..
Pada abad ke 30 hijriah timbullah pemahaman syi’ah yang di cetus oleh Abdullah bin saba yang beroposisi dengan khalifah usman bin ‘afan  ia adalah seorang pendeta yahudi yang masuk islam berasal dari nenggri yaman.kaum syi’ah ini ialah kaum yang berlebih lebihan memuja saidina ‘ali mereka tidak suka dan begitu benci kepada khalifah saidina abu bakar,saidina usman,dan kepada saidina ‘umar karamallahu wajhahu,kaum syi’ah ini terpecah menjadi 22 aliran.
     Kemudian pada tahun 37 hijriah timbullah faham khawarij setelah peperangan sifin antara pasukan ‘ali bin abi thalib dengan pasukan mu’awiyah bin abu sofyan, kaum khawarij ini adalah kaum yan keluar dariolongan ‘ali karamallahu wajhahu,dan mu’awiyah.kaum khawarij ini adalah kaum yang berlebih lebihan memuja saidina ‘ali karamallahu wajhahu,bahkan ada diantara mereka yang mengkafirkan saidina ‘ali karamllahu wajhahu.golongan ini berfatwa bahwa orang yang membuat dosa besar akan menjadi kafir kaum khawarij kemudian terpecah menjadi 20 aliran.setelah beberapa lama mereka berfatwa dan meyakinkan hal keadaan demikian maka diabad yang pertama 1 lahirlah fham murjiah yang pada saat itu dipimpin oleh Hasan bin bilal al muzni,abu salat asammah (meninggal 152 H), tsauban , dhirar bin uman.kaum murjiah ini ialah kaum yamg memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi kemudharatan kalau sudah beriman,seperti keadannya orang-orang yang membuat kebajikan (kebaikan) tidak memberi manfaat kalau seandainya dia itu kafir, dalam arti kata lain perbuatan itu hanyalah sia sia saja.setslah beberapa lama mereka memfatwakan dan meyakinkan hal keadan yang demikian hingga sampai pada permulaan abad yang II hijriah yang menimbulkan pemahaman yang lain.
        Nah di awal abat yang ke II hijriah timbullah pemahaman yang durjana kaum tersebut bernama mu’tazilah,kaum mu’tazilah tersebut pada saat itu dipimpin oleh washil bin atha’(80 H-113 H) dan umar bin ‘ubaid (meninggal 145 H).kaum mu’tazilah ini ialah kaum yang berfaham bahwa tuhan tidak mempunyain sifat dan bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri tidak dikarnakan dengan suatu karna,dan tuhan tidak bisa dilihat dengan mata kepalanya sendiri dalam surga,dan orang yang mengerjakan dosa-dosa besar diletakkan di antara dua tempat (II) ,dan mikraj nabi besar Muhammad SAW hanya dengan ruh saja akan tetapi tidak langsung dengan jasad dhahiriah,DLL.kaum mu’tazilah ini terpecah belah menjadi 20 aliran.
          Kemudian disampimg itu yang masih dalam kawasan kepemimpinan washil bin atha’dalam pemahaman kaum mu’tazilah,munculah pemahaman Qadhariah,faham Qadhariah ini adalah salah satu pecahan yang pertama diantara pecahan yang lain dari kaum mu’tazilah yang durjana itu.dan setelah itu tidak lama kemudian timbul pula lah pemahaman kaum jabariah yng pada saat itu kaum dan pemahaman jabariah ini di pimpin oleh Jaham bin sofyan sebagai imam atau pemimpin kaum jabariah ini,yang berguru pada Ja’ad bin dirham yang mempelopori dan mengembangkan pemahaman jabariah ini,kaum murjiah ini adalah aliran atau pun pecahan dari kaum mu’tazilah,yang berkembangnya kaum ini pada akhir abad keu II hingga sampai pada akhir abad yang keu III,kaum ini adalah kaum yang berfatwa bahwa manusia itu majbur dalam arti kata bahwa manusia ini tidak berdaya apa-apa dalam suatu hal pekerjaan sesuatu (kasap) atau usaha tidak ada sama sekali ke ikhtiyaran hamba terhadap tuhannya (allah SWT),kaum ini terpecah menjadi 3 aliran diantaranya adalah.
v  Kaum jahmiah yang dikepalai oleh jaham bin safwan.
v  Kaum najjariah yang dikepalai oleh Husain bin Muhammad najjar.
v  Dlirriah yang dikepalai oleh Dlrirar bin umar.
Kaum kadhariah ini dan kaum jabariah mengiringi dengan kaum mujaisimah (musyabihah),kaum mujaisimah (musyabihah) ialah kaum yang menfatwakan bahwa ad keserupaan manusia dengan tuhan,umpamanya bertangan,berkaki,dapat duduk dikursi,makan,minim, lelah naik,turun,pergi datang,DLL. Dalam beberapa saat kemudian setelah berkembangnya aliran-aliran meteorologis buruk dan lainya pemahaman tersebut berkembang maka muncul pulalah kembali paham yang yang salah dan menyesatkan itu yakni pemahaman kaum Ibnu Taimiyyah.
Pemahaman ibnu taimiyyah ini berdasarkan dari seorang ulama  yang besar yang bernama ibnu taimiyyah,nama lengkapnya adalah (ahmad taqiyuddin,abu abbas bin syihabuddin,abdul mahasi bin abdul halim,bin syeck majduddin abil baraqat abdussalam,bin abi Muhammad abdillah bin abi qasim alkhadar bin Muhammad bin alkhudair bin ali bin abdillah)family ini dinamakan dengan family ibnu taimiyyah,yang pemimpin punca dasar dari pemahaman ini adalah dari neneknya yang bernama Muhammad bin al qadar.
Ibnu taimyyah ini mengembangkan pemahamannya di makkah dengan gurunya bernama ahmad taqiyuddin yang berasal dari nengri (haren)ahmad taqiyuddin ini dan ibnu taimiyah ini pada saat itu tinggal di damsyik sampai beliyau meninggal pada tahun 724 H dan hanya satu atau dua kali ia pergi kemesir,sedangkan jika dilihat tahun meninggalnya maka hampir bertepatan dengan kelahiran imam nawawi pada tanggal 661 H sampai wafatnya imam nawawi pada tanggal 725 H,imam nawawi adalah seorang ulama fiqih dan hadist yang sangat mu’tabar,dalam madzhab imam syafi’iah.dalam permasalahan dari segala pemahaman ilmu fiqah ibnu hajar al haitami pun ikut mengembangkan dan mengkhabarkan madzhab imam syafi’iah dalam mapermasalahan tersebut kepada seluruh ummat islam,karna beliyau adalah seorang ulama yang ‘alim dan mu’tabar dari zamannya hingga sampai pada saat ini, ibnu hajar al haitami adalah ulama yang besar terkemudian dari ibnu taimiyyah,karna ibnu hajar lahir di mesir pada tahun 983 H,yaitu 222 tahun terkemudian dari ibnu taimiyah.oleh karna itu tidak heran bahwa ibnu hajar al haitami ini sangat banyak mengarang kitab kitab,tujuan untuk membetulkan kesalahan  kesalahan,dan dari semua pemahaman ibnu taimiyyah dalam kitab kitabnya,seperti kitab (assaw’iqul muhriqah firaddil ‘aalazd )yang artinya segala petir yang membakar dan menghanguskan pemahaman-pemahaman zindiq.dan banyak lagi kitab kitab karangan ibnu hajar al haitami sebagai penyambung silsilah kefahaman dari umam syaf’iah higga sekarang ini tersebar luas dipermukaan bumi ini hingga sampai keseluruh plosok dunia dengan memegang teguh pendapat imam syaf’I, demikianlah jalan tareqat yang salah dan sesat itu menjadi benar dan yakin kita tehadap pemahaman dan ijtihad imam syaf’i yang ber azaz kan I’tiqad ah lusunnah wal jama’ah.
    Setelah beberapa lama pemahaman itu berkembang pesat keseluruh dunia maka munculah pemahaman yang baru yakni pemahaman dan I’tiqad wahabi.
‘itiqad dan pemahaman wahabi ini dasar dahulu dikembang kan oleh muhammad bin abdul wahab.anak  dari pada abdul wahab pada tahun (1702-1789 M) di lain urayan pemahaman mereka menamakan kelompok kaum mereka dengan wahabi,yang sering kita sapa dengan ucapan (wahabiah )akan tetapi pengikut pengikutnya sendiri menamakan dirinya itu adlah “al muwahhidun”dan tareqat mereka dinamakanya sendiri dengan “al muhammdiyah”dan dari pemahaman ilmu fiqah mereka mengikuti dan berpegang kepada madzhab imam hanbali,yang menyesuaikan dengan pemahaman ibnu taimiyyah dan mempelajari sedalam dalamnya isi-isi yang ad dalam kitab ibnu taimiyyah yang salah dan sesat itu.dalam hal itu kaum ahlu sunnah wal jama’ah ini bertentangan dengan kaum ibnu taimiyah dan wahabiah,yang beri’tiqad dengan I’tiqad yang dhalim dan salah itu.diantaranya pemahaman I’tiqad ibnu taimiyyah dan wahabi itu yang bertentangan dengan I’tiqad ahlusunnah wal jama’ah antara lain ialah
*       Berdo’a dengan bertawashul itu adalah syirik.
*       Istighatsar itu syirik.
*       Bepergian Ziarah kubur itu haram.
*      Qubbah diatas qubur itu haram.
*       Menghisap rokok (dhukhan) itu mutlak haram dan     
 syirik.
*       Qubbah maulid Nabi diruntuhkan.
*       Wajib memahami tauhid rububiah dan tauhid uluhiah selain dari padanya itu haram,dan syirik.
*      Tahlil dan wirid itu bid’ah
Inilah pemahaman wahabi dan ibnu taimiyyah itu yang bertentangan dengan pemahaman dan I’tiqad ahlusunnah wal jama’ah dan lai sebagainya.
Setelah itu dalam beberapa saat pemahaman dan I’tiqad mereka itu bermuraqabah keseluruh plosok dunia,salah satuya telah berkembang di Indonesi,malasyia,dan di tiongkok,singapura dan india.dalam perkumpulan dan  perbendaharaan tujuan untuk menggait ataupun menarik masyarakat untuk masuk kedalam pemahaman dan I’tiqad  mereka yang salah dan sesat itu.dalam beberapa masa berkembangnya pemahaman mereka itu mka terlahir kembalilah pemahaman yang baru dan sesat lagi menyesatkan itu,yaitu pemahaman BAHAIYYAH.
         BAHAIYYAH itu adalah aliran yng baru yang terlahir dari pecahan pemahaman syi’ah dan pengembang pemahaman bahaiyyah itu dari sebahagian kelompok terbesar ibnu tamiyyah dan wahabi.pemahaman bahayyah itu timbul dalam kalangan kaum syi’ah imamiah di iran pada abad ke 19 ada seorang syi’ah yang bernama mirza ‘ali Muhammad (meniggal tahun 1853 M).kaum bahaiyyah ini adalah kaum yang berfatwa dan bertujuan dalam beberapa hal diantaranya ialah :

Ø   Tujuan usaha untuk menyatukan agama yang terpecah belah.
Ø   Mereka memahami segalanya itu adalah serba tuhan.
Ø   Rasulullah menifestasikan dari keadan tuhan.
Ø   Jihad itu hukumnya haram.
Ø   Meniadakan ikhtiar manusia.
Kaum bahaiyyah ini tujuan adalah untuk menyatukan agama para yahudi,nasrani,dan islam.dengan alasan walaupun berbeda aliran dan pemahaman akan tetapi itu semua berdasarkan dari tuhan (Allah SWT) itulah landasan dasar tujuan mereka untuk menyatukan agama tersebut agar menjadi terpelopori agama yang hakiki yakni agama dan pemahaman internasional.dan dengan demikian mereka meyakinkan bahwa segala kesilapan dan permusuhan itu menjadi benar dan akur dalam menegakkan agama allah SWT.dalam satu sisi pandangan maksud dan tujuan mereka itu sangatlah ikhlas dan baik,akan tetapi menurut ahlusunnah wal jama’ah ketika kita telusuri di satu sisi yang lain berdasarkan segala ayat yang ada dalam kitab suci al qur’an dan berlandaskan segala hadist hadist Nabi tidak ada tercantum bahwa agama yahudi,nasrani,dan islam untuk disatukan seperti maksud dan tujuan mereka,inilah menurut pendapat ahlisunnah wal jama’ah yang dalam arti kata lain bukan tidak boleh dan bukan tidak baik untuk bersatunya agama,akan tetapi semua itu memang telah ditetapkan oleh allah swt,dan telah terbukti nyatanya yang bahwa tidak tercantum adanya itu didalam kalamullah yakni al qur’anul karim…dan didalam segala hadist-hadist nabi,begitu pula didalam seluruh kitab kitab yang di turunkan allah swt,sebanyak 104 buah kitab.bermula kitab kitab yang diturunkan Allah swt itu sebanyak 104 buah kitab yang diturunkan kepada nabi pilihannya yakni :
1)      Dturunkan kepada nabi tsitsin as sebanyak 50 buah kitab.
2)     Duturukan kepada nabi idris as sebanyak 30 buah kitab.
3)    Diturunkan kepada nabi Ibrahim sebanyak 10 buah kitab.
4)     Dan diturunkan kepada nabi musa dahulu sebelum diturunkan taurat,sebanyak 10 buah kutab.
5)     Diturunkan kepada nabi musa itu 1 (taurat) dengan bahasa ‘ibrani.
6)     Diturunkan kepada nabi ‘isa itu 1 (injiil) dengan bahasa syarbani.
7)     Diturunkan kepada nabi daud itu 1(zabur) dengan bahasa Qabthi.
8)     Diturunkan kepada nabi kita Muhammad saw,itu 1 (Alqur’anulkarim) dengan bahasa ‘arab.
Tertera dalam kitab MATHLA’UL BADRAINI WAMAJMA’UL BAHRAINI.Karangan “Abdul Faqir lilghani MUHAMMAD bin Isma’il daud Fathani.
Nah dari semua kitab tersebutlah bahwa tidak ada tercantum yang menyatakan bahwa maksud tujuan I’tiqad bahaiyyah itu tidak termaktub adanya hal demikian.oleh sebab itulah mereka bertentangan dengan pamahaman kaum I’tiqad ahlusunnah wal jama’ah.
Setelah sekian lamapemahaman mereka telah bermunajah entah keman mana maka di saat itu,saat perkembangan kaum atau pun I’tiqad bahaiyyah ini berkembang pesat maka timbullah kembali pemahaman yang baru.pemahaman ini bedasarkan punca dari kaum syi’ah yang munculnya di qadian (India)dan di daerah Pakistan yang bernama golonhan Ahmadiah .
       Golongan Ahmadiah ini adalah golongan ataupun pecahan dari kaum syi’ah yang dipimpin oleh mirza ghulam ahmad,yang hingg sampai saat ini masih tersebar luas ke seluruh plosok dunia hingga sampai ke Indonesia,malasyia,Thailand,dan lain sebagainya.Mirza ghulam ahmad,yakni ketua pembesar dari kaum ahmadiah ini memfatwakan dengan fatwa yang sangat dhalim yakni ia mengakui bahwa dirinya adalah nabi terakhir setelah Rasulullah saw,bahkan ad dari sebahagian ketua pembesar mereka itu memfawakan bahwa dirinya itu adalah imam mahdi yang ditunggu tunggu oleh segenap kaum muslimin walaupun berbeda aliran dan pemahaman akan tetapi keyakinan mereka ataupun fatwa yang mereka iftakan itu sangat berlawanan dengan kaum I’tiqad ahlusunnah wal jama’ah dikarnakan alasan mereka kaum ahli sunnah wal jama’ah itu karna bahwa segala syarat-syarat dan petunjuk bukti dhahiriah dibumi belum terlaksana dan belum mutlhlak terjadi,memang dari satu sisi pandangan segala hal dan syarat itu telah terjadi tapi belum ad bukti-bukti yang efektif dan akurat bahwa akan munculnya imam mahdi pada saat sekarang ini.sebagai tercantum dalam kitab suci al qur’an,yang artinya :nabi Muhammad bukan bapak atau ayah dari seorang pun diantara seluruh laki-laki dan diantara kamu,akan tetapi beliyau adalah seorang kekasih dan utusan allah dan nabi penutup (akhiruzzaman) dan bemula allah maha mengetahwi atas segala sesuatu. Termaktup dalam al qur’an (Al ahzhab : 40)
Dan telah termaktup juga masalah tersebut dalam hadist Rasulullah saw .sayakunu fi ummati tsalatsuna kadzzhabuna kulluhum yazh’amu annahu nabiyyun wa anaa khatamunnabiyyina wala nabiyyanm ba’di..
Yang artinya : kata rasulullah saw akan ada pendusta 30orang sekaliannya dan mendakwakan bahwa dirinya itu adalah nabi,sedangkan saya adalah kesudah-sudahan dari segala nabi,dan tak ad lagi nabi sesudah  saya   “(Riwyat tarmizhi dalam sahihnya juzhu’ IV halaman 63)”
Dengan sebab itulah kaum ahlu sunnah wal jama’ah sangat bertentangan dengan pendapat dan para kaum ahmadiah itu,ataupun wahabi.kaum wahabi ini (ahmadiah,wahabiah ) ini mempelopori dengan beberapa jalan dan tujuan I’tiqad mereka.tujuan tidak lain hanyalah ingin membangkitkan dan mengikuti pemahaman mereka, telah mutlak salah dan sesat secara dhahiriah itu emua terbukti berdasarkan kalamullah dan segala hadist rasulullah saw.oleh karna itu keyakinan dalam membentuk perjalanan mereka itu ada beberapa metode yang akan di kembangkan oleh mereka adalah :
ü   Ia mengakui bahwa ia adalah seorang nabi ataupun rasul.
ü   Mirza ghulam ahmad menakui bawa ia adlah masih al        ma’ud (nabi isa putra maryam).
ü   Dan pendiri (ketua besar) mengakui bahwa anak dan khalifahnya akan mendapat wahyu juga.
ü  Ia mengakui bahwa ia orang yang pertama menyempurnakan syari’at islam.
ü  Ia mengakui bahwa ia lebih muliya ketimbang nabi dan para sahabat-sahabat nabi.
ü   Ia mengakui bahwa ia bermimpi akan menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat.
ü   Ia sangat mencintai America dan orang-orang ingris.
Nah itulah jalan dan praktek kriteria perjalanan mereka untuk mengajak seluruh ummat islam,yang mereka tidak menyadari bahwa maksud dan tujuan mereka itu bener-benar salah dan menyesatkan.
         Dalam hal tesebut kaum syi’ah,khawarij,murjiah,mu’tazilah, ibnu taimiyyah,jabariah,ahmadiah,wahabiah dan lain sebagainya mengkhabarkan dan mensyi’arkan pemahaman mereka yang sesat itu dalam menghujjahkan pemahaman mereka itu,kemudian  mempraktekkan dan mengoperasikan kepada seluruh ummat akan pemahaman mereka tersebut maka dalam hal itulah terlahir pulalah pemahaman atau pun I’tiqad yang kita banggakan yang beroposisi dari segala syari’at yang bermadzhaf (imamussyafi’iah) dalam I’tiqad alusunnah wal jama’ah yang di pelopori oleh imam mujthid lagi ‘arifubillah (imam al asy ‘ari & maturidiyyah ) yang siap memberantas dan menghancurkan khilafiah pemahaman yang salah dan menyesatkan itu.
Pada abad yang ke III hijriah maka lahirlah faham kaum ahlisunnah wal jama’ah yang di pelopori oleh dua imam besar yaitu : imam abu hasan Ali Al asy ‘Ari lahir pada tahun (260 H-324 H) beliyau lahir di basyrah (Baghdhad)dan beliyau pun wafat di baghdhad,(Iraq).kemudian Abu Masyur Al Maturiduyyah ( wafat 330 H )dan beliyau lahir di sebuah desa yang bernama Maturidi Samarqandi di asia tengah terkemudai 9 tahun setelah imam al asy a’ariwafat dan beliyau lah yang mengembangkan silsilah imam al asya’ari.
    Ahlusunnah wal jama’ah Maknanya adalah :
§  Ahlusunnah Artinya : Pengikut Sunnah sunnah nabi.
§  Wal jama’ah Artinya : Pengnut I’tiqad sebagai I’tiqad jama’ah nabi dan sahabat,yang dilandasi dengan ijma’,qias atau pun fatwa fatwa para ulama dan aulia.
Kaum ahli sunnah wal jama’ah adalah kaum yang mengikuti dan meng I’tiqadkan akan sebagai I’tiqad nabi dan para para sahabat nabi,dan pemahaman kaum ahli sunnah wal jama’ah I yang bermadzhaf imam syafi’I itu semua telah yermaktup didalam Al Qur’an kalamullahul “adhim,dan telah termaktup pula dalam hadist hadist nabi Muhammad saw.yang di kembangkan oleh dua imam besar setelah ketiadaan 4 (empat)orang sang mujtahid fatwa,yakni L (imam abu ali hasan al asy’ari & imam abu mansyur al maturidiyyah).
Abu Hasan al’Asy ‘ari awalnya ialah kaum mu’tazillah yang pernah berguru langsung kepada tokoh pembesar mu’tazillah yang kebetulan dia adalah ayah tirinya sendiri yang bernama Abu ‘Ali Muhammad Bin Abdul wahab Al Jaba’I (wafat 303 H),namun beliau menemukan keganjilan2 erta kekeliruan fatwa dari paham mu’tazillah yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan  sunnah nabi,bertentangan dengan keyakinan nabi dan sahabatnya,paham mu’tazillah pada saat itu berkembang esay karena didukung oleh tiga khalifah Abbsiah yaitu:
v   Makmun bin harun Ar Rasyid (227 H-232 H)
v   Al Mu’tashim (218 H-227 H) dan
v   Al Washiq (227 H-232 H)  
Setelah bertaubat dari kesalahannya pada suatu hari di sebuah mesjid beliau (Imam-Al Asy’ari) melepaskan paham mu’tazillah dan membawa kepada kemurnian dan kemuliaan aqidah yang sesuai dengan aqidah Nabi dan sahabatnnya,yang sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist.Dalam sebuah pidato,Imam Al Asy’ari menyampaikan “saudara2 kaum muslimin yang terhormat!! Siapa yang telah mengetahui saya,baiklah,tetapi bagi yang belum mengenal saya maka saya ini adalah Abu Hasan ‘Ali Al-Asy’ari anak dari Isma’il bin Basyar ,dulu saya berpendapat Quran itu makhluk,bahwa tuhan tidak bisa dilihat dengan mata kepala di akhirat,dan bahwasannya manusia menjadikan(menciptakanya)perbuatanya,serupa dengan kaum mu’tazillah,nah,sekarang saya nyatakan terus terang bahwa saya telah taubat dari paham mu’tazillah dan sekarang saya lemparkan Aqidah & I’itiqad mu’tazillah itu seperti saya melemparkan baju saya ini (ketika itu dibukanya baju beliu dan dilemparkan) dan saya setiap saat siap untuk menolak dan memberantas paham Mu’tazillah yang salah dan sesat itu.
Dari mulai tanggal tersebut Imam Al-Asy’ari yang nama aslinya:Abu Hasan ‘Ali Bin Isma’il Bin Abdillah Bin Musaha Bin Bilal Bin Abi Burdah,Bin Abi Musa Al-Asy’ari seorang sahabat nabi yang terkenal dengan sejarah islam,berjuang melawan kaum mu’tazillah dengan lisan dan tulisan,berdebat dan bertanding dengan kaum mu’tazillah dimana-mana merumuskan dan menuliskan dalam kitab2nya I’itiqad2 kaum Ahlisunnah wal jama’ah sehingga nama beliu masyhur terkenal sebagai ulama tauhid yang dapat menundukkan &menghancurkan paham mu’tazillah yang salah itu.Beliu mengarang 200 kitab yang berkaitan dengan Ushulunuddin (pokok2 Agama) diantaranya:
ü  Ibanah fi ushudliddiniah terdiri dari 3 jilid besar.
ü  Maqatul Islamiyyin..
ü  Al Mu’jaz
ü  Juga terdiri dari 3 jilid besar dan kitab2 lainya yang berhubungan dengan Ushuluddin (pokok2 Agama).
Keistemaan imam Al Asy a’ari diantaranya adalah beliyau dalam manegakkan fahamnya dengan mengutamakan dalil-dalil yang berdasarkan dari Al Qur’an dan hadist-hadist nabi Muhammad saw,dan dilandasi dengan segala pertimbangan ‘aqal dan fikiran,tidak seperti kaum yang mendasarkan pikiran,’aqal dan ilmuan para-para filsafah yang berasal dari yunani,dan tidak pula seperti kaum yang menyerupakan tuhan dengan makhluk yang memegang arti dari dhahir dan bathin dari Al Qur’an dan hadist sehingga sampai mengatakan bahwa tuhan bertangan,bermuka,duduk di atas ‘aras dan faham-faham lain sebagainya.
       Kemudia Aqidah yang beliu murnikan kembali terus turun temurun di wariskan kepada generasi2 berikutnya, sehingga lahirnya ulama2  besar yang menyebarkan pengajian2 imam Al-Asy’ari yang masyhur dengan sebutan Asya’irah,mereka di antaranya:
ü  Imam Abu Bakar Al-Qaffal (wafat 365 H),nama lengkap beliu adalah Muhammad Bin Isma’il Al Qaffal As Satsi,beliu lahir pada tahun 291 H di negeri Sats di daerah Ma waraan Nahr(khurasan),beliu adalah seorang uluma kalam yang langsung belajar pada Imam Al-Asy’ari.
ü  Imam Abu Ishaq Al-Asfirainy (wafat 365 H)
ü  Imam Hafidh Al-Baihaqi (wafat 458 H),nama lengkap beliu ialah Ahmad Bin Husaein Bin ‘Ali Bin Abdullah Bin Musa Abu Bakar Al Baihaqi An Naisaburi,beliu lahir disebuah desa kecil Khusraujirdi di Negeri Baqdad (Nisaburi) pada tahun 384 H,Imam Subki pernah berkata bahwa Imam Baihaqi ini telah mengarang lebih dari 1000 jilid kitab dari bermacam2 Vac.
ü  Imam Haramain Al-Juwani (wafat 460 H), beliau Abdul Muluk Al Juwaini Imam Haramaini,beliau lahir dipersia (Nisaburi) tahun 399H ,Beliau pernah belajar di Mekkah kemudian Beliau di suruh pulang oleh raja Persia untuk mengajar di madrasah Nizhamul Muluk dinasabur,diantara muridnya ialah Imam Al Ghazali.
ü  Imam Al-Qashim Al-Qusyairi (wafat 465 H),nama lengkapnya adalah Abdul Qosyim Abdul Karim Bin Hawizin Al Qusyairi ,Beliu mengarang kitab2 yang di antaranya bernama Risalah Al Qusyairiah di cetak di mesir pada tahun 1284 H.
ü  Imam Al Baqilani(wafat 403H),namanya ialah Qadhi Abu Bakar Muhammad Bin Muhammad At Thaib Bin Muhummad Al Baqilani,Ulama besar Syafi’iyah di abad ke IV H,wafat di abad ke V H,di antara kitab karanganya ialah ‘Ijazul Qur’an,Tahmid tentang kajian penolakan paham2 Mu’tazillah,Rafidhah dan khawarij.
ü  Imam Al-Ghazali (wafat 505 H ),beliau bernama asli Zainuddin Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali,lahir di kota Thos dikhurasan,10 mil dari Nisabur Persia pada tahun 450 H.Beliau adalah seorang ‘Alim-Ulama besar sehingga majelis pengajian beliu dijuluki “Majelis 300 sorban besar” beliu banyak sekali mengarang kitab sampai 47 buah kitab berbagai ilmu pengetahuan. Imam fakhruddin Arrazi,(wafat 606 H),dan nama lengkap beliyau adalah Abdillah Bin ‘Umar Bin Husain Arrazi,beliau adlah seorang ulama yang mu’tabar dan megah pada abad VI hijriah,sebagai pahlawan kaum ah li sunnah wal jama’ah.kemudian imam izzuddin Ban Abdissalam (wafat 660 H)dan beliay ini adalah seoarang ulama yang begitu besar dan hebat dalam mengembangkan pemahamn ahlusunnah wal jama’ah,sehinga beliyau diuluki dengan (SULTAN ULAMA ) yang nama aslinya adalah’Izzuddin Abdul ‘Aziz Bin ‘Abdissalam Bin Qasim.beliau lahir di damaskus bertepatan dangan tahun 577 H,beliau adlah seorang ulama yang tidak pernah mengenal lelah bahkan tidak ada terkobar kelelahan tersebut pada diri beliyau dalam menegakkan pemahamn yang haq dan m enghentikan yang bathil lagi jahil tersebut,bahakan beliau pun tidak penah segan-segan dalam mengatakan yang haq dan yang bathil (salah & benar )dikarnakan beliau itu adalah seorang yang berwtha’ keras pada saatnya,oleh dengan sebab itu beliau tidak pernah merasa bosan dan lelah dalam mengembangkan pemahaman kaum Ahlu sunnah Wal Jama’ah,dengan pemahaman2 kaum-kaum yang murtad dan sesat lagi menyesatkan itu,dengan menyebarkan agama aslam yang hak keseluruh plosok dunia hingga sampai pengkhabaran dan pemfatwaan beliau tersebut kepada raja-raja besar pada saat itu yang raja tersebut tergolong dalam golongan yang sesat menyesatkan itu,oleh dengan sebab itu setelah sluruh pengkhabaran beliau tesebut sampai kepada raja-raja yang dhalim,seigga tampa segan segan Raja-raja tersebut menghukum beliau bahkan memasukan beliau ke dalam tahanan penjara.akan tetapi beliau (‘Izzuddin ‘Abul ‘Aziz) yang dijului sebagai sultan agama !,beliau tidak pernah menyerah dan dim dalam menegakkan agama islam yang haq tersebut,{ Ahlu synnah Wal Jama’ah} walau pun maut taruhannya,itulah beliayau sang sang ulama pembasmi kaum-kaum yang sesat pada saat nya itu.demi azaz Allah & kekasihnya [rasulullah SAW].pada saat itu sebelum beliau di hukum dan di siksa oleh para raja raja dhalim,beliau pernah menjadi Qadhi Qudhah,(kepala seluruh Qadhi) ketika pindah ke mesir,dan setelah beberapa lama beliau pindah dan menyi’arkan agama islam yang haq,maka disamping itu lah beliau mengajarkan  pemhaman yang haq ( ahli sunnah wal jama’ah) kepada seluruh kaum masyarakat  di mesir….
        Sehingga beliau memeliki murid sekaligus pengikutnya dalam pemahaman I’tiqad ahlu sunnah wal jama’ah,hingga wafat beliau.yang pada setelah itu di kembangkan dan di sambung oleh seluruh muridnya dalam mengembangkan pemahamn I’tiqad ahlu sunnah wal jama’ah,salah satu dari pada muridnya itu adalah :
Ø   Syech taqiyuddin daqiqul’id,beliau inilah salah satu murid/orang yang pertama kali  memberi gelar kepada gurunya Syech ‘Izzuddin Bin ‘Abdissalam ini sebagai (Sultan ‘Ulama).disamping itu syech Izuddin Bin Abdissalam ini ada mengarag kitab sebanyak 30 macam,yang berlandasan tentang pengertian aqidah ahlu sunnah wal jama’ah.
Kemudian setelah berabad abad kitab karangan ulama-ulama tersebut berkembang sampai keseluruh plosok-plosok,yang setelah wafatnya ulama-ulama tersebut,Alhamdulillah dengan mengucapkan fuji syukur kepada Allah sampai pada saat ini pemahaman ‘Aqidah ahlu sunnah wal Jama’ah yang berazazkan pemahaman imam asyafi’I,masih berkembang sampai keseluruh dunia,yang dapat dipertahankan oleh para-para ‘Ulama.salah satunya adalah imam :
§  Imam ‘Abdullah Syarqawi : beliau adalah seorang Ulama yang nama Aslinya adalah Syech ‘Abdullah Bin Hijaz Bin Ibrahim,kelahiran tahun 1150 H,dan beliau wafat pada tahun 1227 H.beliau bermukim di meshir…?yang dasar permulaan beliau adalah beliau salah satu murid yang terpandai dan terhebat dari murid-murid yang laiyang berdasarkan dari Universitas Al azhar di kairo (Meshir) dengan kitab syarqawinya beliau mensyi’arkan emahaman ‘Aqidah Ahlu sunnah wal jama’ah dengan haq.
§  Syech Ibrahim al Bajuri (wafat 1272)yang nama asli beliau adalah Syech Ibrahim Bin Syech Muhammad Al bajuri,beliau kelahiran dinenggri bajur (Meshir) dengan kitabnya Tahqiqul Maqam Fikifqyatil ‘Awam,kemudian tuhfatul muridul A’ala Jauharad Tauhid.
§  Syech Nawawi banten beliau berasal dari Indonesia yakni di banten,(wafat 1315 H) yang nama aslinya adalah Abu ‘Abdul mu’thi Muahmmad Bin ‘Umar bin ‘Ali nawawi Al jawi Al Bantani.dengan kitab nya Tijan Djarari (karanagan Syech Nawawi Banten) inilah,beliau mengembangkan dan memperluaskan pemahaman ‘Aqidah Ahlusunnah Wal jma’ah keseluruh dunia.selain dari itu kitab Tijan Djarari (karangan Syech Nawawi Bantani) dan kitab bajuri (karangan syech al bajuri),kemudian kitab Syarqawi (karangan Syech Ibnu Syarqawi) dan kitab kifayatul ‘awam (karangan Syech Ibrahim Bin Muhammad)DLL.kitab-kitab ini dipelajari oleh sebahagian besar di dunia islam termasuk Indonesia,khususnya di seluruh bagian Aceh kitab-kitab ini dipelajari dan dipahami sepenuhnya di setiap pesantren/Dayah-dayah,yang ad di naggroe Aceh Darussalam.
Di aceh faham ini di Bawa dan disebar luaskan oleh Ulama-Ulama besar Aceh pada Zaman dahulu seperti :
v   Syech ‘Abdurrauf Asingkili.
v   Syech Al fansuri
v   Syech Arraniry.
v    Abu H Hasan Krueng Kaleu,B.Aceh.
v  Abu hanafiah samalanga.
v    Abuya Syech Muda Waly Al Khalidy.
v    Syech H ‘Abdul Wahab Rokhan Al Khalidi       Naqsyabandiah.
v   Syech H Muhammad yatim Al’chalidi Naqashabandiah.
‘Ulama-‘ulama besar yang cukup masyhur dalam mengembangkan Aqidah Ahlu sunnah Wal jama’ah yang berperan besar dlam mencetak generasi-generasi yang bermazhab imam Asyafi’I.
    Sehingga lahirlah kader-kader yang mempertahankan ‘Aqidah Ahlisunnah wal jama’ah,diantaranya adalah :
ü   Abuya Prof DRS H T Muhibbuddin Waly.
ü   Abuya Drs Tgk H Djamaluddin Waly.
ü   Abuya H Nashir Lc Llm Waly.
ü   Abu H ‘Amran waly.
ü   Abu H Ruslan Waly.
ü   Abu Amat Party Lam Ateuk
ü   Abu Adnan Bakongan (nek Abu).
ü   Abu ‘Abdul ‘aziz Samalanga.
ü   Abon ‘Abdullah Tanoh Mirah.
ü   Abon Muchtar Luthfi Seulimuem.
ü   Abu Ibrahim Budi.
ü   Abu Syihabuddin Syah Medan.
ü  Abu Muhammad Amin (Tumin) Blang Bladeh.
ü   Abu Bahauddin Tanah Merah Simpang kanan.
ü   Abu zam zami Syam Singkil.
ü   Aba Anawi Lamno.
ü   Abu Daud Zam zami B.Aceh.
ü   Abon Hasbi Kota Fajar .
ü   Abu Wahab Idi Cuet,(Abu Idi Cuet).
Dan masih banyak pula ‘Ulama-‘Ulama bsar lain sebagai genarasi ‘Ulama-‘Ulama di zaman dahulu dalam mempertahankan ‘Aqidah Ahlisunnah wal jama’ah,yang menyebar keseluruh plosok dunia diantaranya adalah :
Ø   Abu Syammarpali Blang Pidi.(Abdiya)
Ø   Waled Hasnul Bashri Samalanga.
Ø   Abu ‘Usman ‘Ali Kuta Krueng.(abu kuta krueng).
Ø   Abu Ibrahim Berdan Panton Labu,(Abu panton).
Ø   Abu Karimuddin Alue BIli (Abu Alue Bilie panton).
Ø   Abu Bateu Lheu.
Ø   Abu Daud Lhueng Angen Lhok Nibomg.(abu Daud Lhok Nibong)
Ø   Abu Mustafa Puteh Krunggeukuh,(Abu Puteh).
Ø   Abu ‘Ali Paya Pasi,(Abu Paya pasi)
Ø   Abu Idris Julok Cuet,(Abu Julok cuet)
Ø   Abu Utsman Bin Batsyah Langsa (Abu Langsa).
Ø   Abi Syarqawi Bener Meriah.
Ø   Abah Asnawi Lamno.
Ø   Ayah Buchari Peureulak.
Ø   Syech H Muhajir Sag,Llm.(Tgk Syech langsa)
Ø   Waled Marhaban Bakongan.
Ø   Abu Syech Syama’un Irsyad,Lc.
Dan Masih Banyak lagi ‘Ulama-‘Ulama lain yang berjuang mempertahankan pemahaman ‘Aqidah ahlusunnah wal Jama’ah,baik dengan cara mengajar di pesantren ataupun dengan cara berda’wah lisan maupun tulisan.Mereka sangat berharap kepada seluruh santri santri maupun seluruh dewan guru dayah pada khususnya,yang mana mereka adalah para pejuang agama sebagai penyambug lisan para-para ‘ulama,dari zaman dahulu hingga sampai sa’at ini,sebagai harapan seluruh para ‘Alim ‘Ulama.Tujuan utuk meyebar luaskan dan mengembangkan pemahaman yang suci yang di ridhai ALLAH SWT.’Aqidah Ahlusunnah Wal jama’ah yang bermazhab imam syafi’I,yang berkembang pesat keseluruh dunia,dari awal hingga di Akhir kelak nati Agama islam yang Haq yang di ridhai ALLah tetap berkembang………….
       Amin……….ya….rabbal’alamin…………………







Tidak ada komentar:

Posting Komentar