KISAH
PERJALANAN KAUM AHLI SUNNAH WAL JAMA’AH
Na’uzhubillahiminasyaithanirrajim…BismillahirahmanirrahimAlhamdulillahirrabbil’alamin…washalatuwassalamu’ala
Saidina muhammadiwwa’ala alihi washah bihi Ajma’inatthahirin…..Ammaba’du faya
ayyuhal Hadhirunabirahmatikanaya arhamarrahimin…..
Dimasa Rasulullah SAW masih hidup,semua
Hukum-hukum masih Begitu sangat jelas,lantaran masih ada Nabi Muhammad
Rasulullah SAW,dan beliyau sendiri yang menjelaskannya tentang masalah-masalah
hukum tersebut kepada kaumnya sendiri,yang disertai dengan turunnya wahyu
melalui perantaran malaikat jibril AS sendiri,dan para sahabat-sahabat Rasul
pun dengan mudah dan gampangnya menemukan segala jawaban dari suatu
permasalahan dan segala persoalan yang akan di uraikan dan di jelaskan dengan
sedetil detilnya,tujuan untuk memberikan petunjuk kepada seluruh msyarakat
kaumnya pada sa’at itu.dikarnakan mereka bisa langsung menanyakan hal tersebut
kepada baginda rasulullah SAW.
dimasa rasulullah SAW masih hidup ,dan
pada ketika itu rasulullah SAW, beliyau
tidak pernah berwasiat kepada siapapun untuk siapakah yang akan
mengaggantikannya sebagai khalifah dipermukaan bumi ini setelah ketiadaan
beliyau (wafat),dan rasul pun tidak pernh pula memberikan petunjuk dan
mengajarkannya akan bagaimana tata cara nya untuk memilih pengganti beliyau
Rasulullah SAW,yakni beliyau sendiri.akan tetapi rupanya beliyau menyerahkan
permasalahan itu kepada kebijakan seluruh ummatnya,dengan cara bermusawarah,yang
sesuai dengan keadaan kaumnya pada masa itu,dan tempat permusyawarahan seluruh
kaum dan sesuai dengan kriteria situasi pada saat itu.dan dimasa rasulullah SAW masih hdup
beliyau tidak pernah mengkhabarkan dan memberikan petunjuk kepada seluruh
kaumnya,agar siapa dan kapan untuk melantikan dan menjadikan sebagai khalifah
pengganti beliyau saat ketiadaan (wafat) di permukaan bumi ini,akan tetepi
beliyau (Rasulullah SAW) pernah menyuruh saidina abu bakar menjadi imam shalat
pada saat beliyau sakit,begitu juga Rasulullah SAW pernah menyuruh saidina a’li
utuk menjaga kampung halaman pada saat Nabi Muhammad SAW pergi berperang,akan
tetapi hal ini tidaklah langsung menunjukan hal yang mengenai dengan khalifah
yang akan menggantikan beliyau Nabi Besar Muhmmad Rasulullah SAW sesudah
beliyau wafat.untuk menjadi khalifah dipermukaan bumi ini.
Setelah Rasulullah SAW selesai
melakukan tugasnya tampa kita sadari rasulullah SAW di ambil kembali oleh allah
SWT,(wafat). beliyau wafat pada tanggal 12 rabiul awal tahun 2 hijriah yang
bertepatan dengan tahun gajah yakni 8 juni 632 masehi pada hari isnain,nah
disaat hari wafat beliyau,para kaum anshar berkumpul di suatu tempat yang
bernama Saqifah bani sa’idah tujuan untuk mencari khalifah pengganti Rasulullah
SAW,kaum anshar pada saat itu dipimpin oleh Sa’ad bin ‘ubaidah (ketua kaum
anshar dan kaum kharazj).mendengar berita tersebut kaum muhajirin (orang yang
berpindah dari makkah ke madinah)mendatangi tempat berkupulnya mereka
tersebut,dan pada saat itu kaum muhajirin di pimpin oleh saidina abu bakar AS
shidiq,setelah berkumpulnya mereka dan memulailah mereka bermusyawarah dalam
hal tersebut,mereka ber ijtihad dan bermunajah akhirnya setelah beberapa lama
mereka berdialog dalam permusyawarahan pemilihan pengganti khalifah dipermukaan
bumi ini setelah ketiadaan (wafat) rasulullah SAW.maka hasil keputusan dialog
muraqabah dan ijtihad dalam permusywarahan tesebut niscaya maka terpilihlah
saidina abu bakar AS shidiq ra,sebagai khalifah pertama sebagai pengganti
rasulullah SAW.dan masyarakat kaum muslimin pada saat itu masih sangat bersatu
padu memegang teguh amar ma’ruf nahi mungkar sebgai perintah allah SWT.yang
selalu dalam petunjuk dan I’nayah allah SWT. Belum terpecah belah dan amburadur
terpisah dengan keyakinan masing-masing,dikarnakan kesombongan dan ke angkuhan
masyarakat pada saat itu..
Pada abad ke 30 hijriah timbullah
pemahaman syi’ah yang di cetus oleh Abdullah bin saba yang beroposisi dengan
khalifah usman bin ‘afan ia adalah
seorang pendeta yahudi yang masuk islam berasal dari nenggri yaman.kaum syi’ah
ini ialah kaum yang berlebih lebihan memuja saidina ‘ali mereka tidak suka dan
begitu benci kepada khalifah saidina abu bakar,saidina usman,dan kepada saidina
‘umar karamallahu wajhahu,kaum syi’ah ini terpecah menjadi 22 aliran.
Kemudian pada tahun 37 hijriah timbullah faham khawarij setelah
peperangan sifin antara pasukan ‘ali bin abi thalib dengan pasukan mu’awiyah
bin abu sofyan, kaum khawarij ini adalah kaum yan keluar dariolongan ‘ali
karamallahu wajhahu,dan mu’awiyah.kaum khawarij ini adalah kaum yang berlebih
lebihan memuja saidina ‘ali karamallahu wajhahu,bahkan ada diantara mereka yang
mengkafirkan saidina ‘ali karamllahu wajhahu.golongan ini berfatwa bahwa orang
yang membuat dosa besar akan menjadi kafir kaum khawarij kemudian terpecah
menjadi 20 aliran.setelah beberapa lama mereka berfatwa dan meyakinkan hal
keadaan demikian maka diabad yang pertama 1 lahirlah fham murjiah yang pada
saat itu dipimpin oleh Hasan bin bilal al muzni,abu salat asammah (meninggal
152 H), tsauban , dhirar bin uman.kaum murjiah ini ialah kaum yamg memfatwakan
bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi kemudharatan kalau sudah
beriman,seperti keadannya orang-orang yang membuat kebajikan (kebaikan) tidak
memberi manfaat kalau seandainya dia itu kafir, dalam arti kata lain perbuatan
itu hanyalah sia sia saja.setslah beberapa lama mereka memfatwakan dan
meyakinkan hal keadan yang demikian hingga sampai pada permulaan abad yang II
hijriah yang menimbulkan pemahaman yang lain.
Nah di awal abat yang ke II hijriah
timbullah pemahaman yang durjana kaum tersebut bernama mu’tazilah,kaum
mu’tazilah tersebut pada saat itu dipimpin oleh washil bin atha’(80 H-113 H)
dan umar bin ‘ubaid (meninggal 145 H).kaum mu’tazilah ini ialah kaum yang
berfaham bahwa tuhan tidak mempunyain sifat dan bahwa manusia membuat
pekerjaannya sendiri tidak dikarnakan dengan suatu karna,dan tuhan tidak bisa
dilihat dengan mata kepalanya sendiri dalam surga,dan orang yang mengerjakan
dosa-dosa besar diletakkan di antara dua tempat (II) ,dan mikraj nabi besar
Muhammad SAW hanya dengan ruh saja akan tetapi tidak langsung dengan jasad
dhahiriah,DLL.kaum mu’tazilah ini terpecah belah menjadi 20 aliran.
Kemudian disampimg itu yang masih
dalam kawasan kepemimpinan washil bin atha’dalam pemahaman kaum
mu’tazilah,munculah pemahaman Qadhariah,faham Qadhariah ini adalah salah satu
pecahan yang pertama diantara pecahan yang lain dari kaum mu’tazilah yang
durjana itu.dan setelah itu tidak lama kemudian timbul pula lah pemahaman kaum
jabariah yng pada saat itu kaum dan pemahaman jabariah ini di pimpin oleh Jaham
bin sofyan sebagai imam atau pemimpin kaum jabariah ini,yang berguru pada Ja’ad
bin dirham yang mempelopori dan mengembangkan pemahaman jabariah ini,kaum
murjiah ini adalah aliran atau pun pecahan dari kaum mu’tazilah,yang
berkembangnya kaum ini pada akhir abad keu II hingga sampai pada akhir abad
yang keu III,kaum ini adalah kaum yang berfatwa bahwa manusia itu majbur dalam
arti kata bahwa manusia ini tidak berdaya apa-apa dalam suatu hal pekerjaan
sesuatu (kasap) atau usaha tidak ada sama sekali ke ikhtiyaran hamba terhadap
tuhannya (allah SWT),kaum ini terpecah menjadi 3 aliran diantaranya adalah.
v Kaum jahmiah yang dikepalai oleh jaham bin
safwan.
v Kaum najjariah yang dikepalai oleh Husain bin
Muhammad najjar.
v Dlirriah yang dikepalai oleh Dlrirar bin umar.
Kaum kadhariah ini dan
kaum jabariah mengiringi dengan kaum mujaisimah (musyabihah),kaum mujaisimah
(musyabihah) ialah kaum yang menfatwakan bahwa ad keserupaan manusia dengan
tuhan,umpamanya bertangan,berkaki,dapat duduk dikursi,makan,minim, lelah
naik,turun,pergi datang,DLL. Dalam beberapa saat kemudian setelah berkembangnya
aliran-aliran meteorologis buruk dan lainya pemahaman tersebut berkembang maka
muncul pulalah kembali paham yang yang salah dan menyesatkan itu yakni
pemahaman kaum Ibnu Taimiyyah.
Pemahaman ibnu taimiyyah ini
berdasarkan dari seorang ulama yang
besar yang bernama ibnu taimiyyah,nama lengkapnya adalah (ahmad taqiyuddin,abu
abbas bin syihabuddin,abdul mahasi bin abdul halim,bin syeck majduddin abil
baraqat abdussalam,bin abi Muhammad abdillah bin abi qasim alkhadar bin
Muhammad bin alkhudair bin ali bin abdillah)family ini dinamakan dengan family
ibnu taimiyyah,yang pemimpin punca dasar dari pemahaman ini adalah dari
neneknya yang bernama Muhammad bin al qadar.
Ibnu taimyyah ini mengembangkan
pemahamannya di makkah dengan gurunya bernama ahmad taqiyuddin yang berasal
dari nengri (haren)ahmad taqiyuddin ini dan ibnu taimiyah ini pada saat itu
tinggal di damsyik sampai beliyau meninggal pada tahun 724 H dan hanya satu
atau dua kali ia pergi kemesir,sedangkan jika dilihat tahun meninggalnya maka
hampir bertepatan dengan kelahiran imam nawawi pada tanggal 661 H sampai
wafatnya imam nawawi pada tanggal 725 H,imam nawawi adalah seorang ulama fiqih
dan hadist yang sangat mu’tabar,dalam madzhab imam syafi’iah.dalam permasalahan
dari segala pemahaman ilmu fiqah ibnu hajar al haitami pun ikut mengembangkan
dan mengkhabarkan madzhab imam syafi’iah dalam mapermasalahan tersebut kepada
seluruh ummat islam,karna beliyau adalah seorang ulama yang ‘alim dan mu’tabar
dari zamannya hingga sampai pada saat ini, ibnu hajar al haitami adalah ulama
yang besar terkemudian dari ibnu taimiyyah,karna ibnu hajar lahir di mesir pada
tahun 983 H,yaitu 222 tahun terkemudian dari ibnu taimiyah.oleh karna itu tidak
heran bahwa ibnu hajar al haitami ini sangat banyak mengarang kitab kitab,tujuan
untuk membetulkan kesalahan
kesalahan,dan dari semua pemahaman ibnu taimiyyah dalam kitab
kitabnya,seperti kitab (assaw’iqul muhriqah firaddil ‘aalazd )yang artinya
segala petir yang membakar dan menghanguskan pemahaman-pemahaman zindiq.dan
banyak lagi kitab kitab karangan ibnu hajar al haitami sebagai penyambung
silsilah kefahaman dari umam syaf’iah higga sekarang ini tersebar luas
dipermukaan bumi ini hingga sampai keseluruh plosok dunia dengan memegang teguh
pendapat imam syaf’I, demikianlah jalan tareqat yang salah dan sesat itu
menjadi benar dan yakin kita tehadap pemahaman dan ijtihad imam syaf’i yang ber
azaz kan I’tiqad ah lusunnah wal jama’ah.
Setelah beberapa lama pemahaman itu berkembang pesat keseluruh dunia
maka munculah pemahaman yang baru yakni pemahaman dan I’tiqad wahabi.
‘itiqad dan pemahaman wahabi ini
dasar dahulu dikembang kan oleh muhammad bin abdul wahab.anak dari pada abdul wahab pada tahun (1702-1789 M)
di lain urayan pemahaman mereka menamakan kelompok kaum mereka dengan
wahabi,yang sering kita sapa dengan ucapan (wahabiah )akan tetapi pengikut
pengikutnya sendiri menamakan dirinya itu adlah “al muwahhidun”dan tareqat mereka
dinamakanya sendiri dengan “al muhammdiyah”dan dari pemahaman ilmu fiqah mereka
mengikuti dan berpegang kepada madzhab imam hanbali,yang menyesuaikan dengan
pemahaman ibnu taimiyyah dan mempelajari sedalam dalamnya isi-isi yang ad dalam
kitab ibnu taimiyyah yang salah dan sesat itu.dalam hal itu kaum ahlu sunnah
wal jama’ah ini bertentangan dengan kaum ibnu taimiyah dan wahabiah,yang
beri’tiqad dengan I’tiqad yang dhalim dan salah itu.diantaranya pemahaman
I’tiqad ibnu taimiyyah dan wahabi itu yang bertentangan dengan I’tiqad
ahlusunnah wal jama’ah antara lain ialah
Berdo’a
dengan bertawashul itu adalah syirik.
Istighatsar itu syirik.
Bepergian Ziarah kubur itu
haram.
Qubbah diatas qubur itu haram.
Menghisap rokok (dhukhan)
itu mutlak haram dan
syirik.
Qubbah maulid Nabi
diruntuhkan.
Wajib memahami tauhid
rububiah dan tauhid uluhiah selain dari padanya
itu haram,dan syirik.
Tahlil dan wirid itu bid’ah
Inilah pemahaman wahabi dan ibnu
taimiyyah itu yang bertentangan dengan pemahaman dan I’tiqad ahlusunnah wal
jama’ah dan lai sebagainya.
Setelah itu dalam beberapa saat
pemahaman dan I’tiqad mereka itu bermuraqabah keseluruh plosok dunia,salah
satuya telah berkembang di Indonesi,malasyia,dan di tiongkok,singapura dan
india.dalam perkumpulan dan
perbendaharaan tujuan untuk menggait ataupun menarik masyarakat untuk
masuk kedalam pemahaman dan I’tiqad
mereka yang salah dan sesat itu.dalam beberapa masa berkembangnya
pemahaman mereka itu mka terlahir kembalilah pemahaman yang baru dan sesat lagi
menyesatkan itu,yaitu pemahaman BAHAIYYAH.
BAHAIYYAH itu adalah aliran yng baru
yang terlahir dari pecahan pemahaman syi’ah dan pengembang pemahaman bahaiyyah
itu dari sebahagian kelompok terbesar ibnu tamiyyah dan wahabi.pemahaman
bahayyah itu timbul dalam kalangan kaum syi’ah imamiah di iran pada abad ke 19
ada seorang syi’ah yang bernama mirza ‘ali Muhammad (meniggal tahun 1853 M).kaum bahaiyyah ini adalah kaum yang
berfatwa dan bertujuan dalam beberapa hal diantaranya ialah :
Ø
Tujuan
usaha untuk menyatukan agama yang terpecah belah.
Ø
Mereka memahami segalanya
itu adalah serba tuhan.
Ø
Rasulullah menifestasikan
dari keadan tuhan.
Ø
Jihad itu hukumnya haram.
Ø
Meniadakan ikhtiar manusia.
Kaum
bahaiyyah ini tujuan adalah untuk menyatukan agama para yahudi,nasrani,dan
islam.dengan alasan walaupun berbeda aliran dan pemahaman akan tetapi itu semua
berdasarkan dari tuhan (Allah SWT) itulah landasan dasar tujuan mereka untuk
menyatukan agama tersebut agar menjadi terpelopori agama yang hakiki yakni
agama dan pemahaman internasional.dan dengan demikian mereka meyakinkan bahwa
segala kesilapan dan permusuhan itu menjadi benar dan akur dalam menegakkan
agama allah SWT.dalam satu sisi pandangan maksud dan tujuan mereka itu
sangatlah ikhlas dan baik,akan tetapi menurut ahlusunnah wal jama’ah ketika
kita telusuri di satu sisi yang lain berdasarkan segala ayat yang ada dalam
kitab suci al qur’an dan berlandaskan segala hadist hadist Nabi tidak ada tercantum
bahwa agama yahudi,nasrani,dan islam untuk disatukan seperti maksud dan tujuan
mereka,inilah menurut pendapat ahlisunnah wal jama’ah yang dalam arti kata lain
bukan tidak boleh dan bukan tidak baik untuk bersatunya agama,akan tetapi semua
itu memang telah ditetapkan oleh allah swt,dan telah terbukti nyatanya yang
bahwa tidak tercantum adanya itu didalam kalamullah yakni al qur’anul karim…dan
didalam segala hadist-hadist nabi,begitu pula didalam seluruh kitab kitab yang
di turunkan allah swt,sebanyak 104 buah kitab.bermula kitab kitab yang
diturunkan Allah swt itu sebanyak 104 buah kitab yang diturunkan kepada nabi
pilihannya yakni :
1)
Dturunkan kepada nabi tsitsin as sebanyak 50
buah kitab.
2)
Duturukan kepada nabi idris as sebanyak 30
buah kitab.
3)
Diturunkan
kepada nabi Ibrahim sebanyak 10 buah kitab.
4)
Dan diturunkan kepada nabi musa dahulu sebelum
diturunkan taurat,sebanyak 10 buah kutab.
5)
Diturunkan kepada nabi musa itu 1 (taurat)
dengan bahasa ‘ibrani.
6)
Diturunkan kepada nabi ‘isa itu 1 (injiil)
dengan bahasa syarbani.
7)
Diturunkan kepada nabi daud itu 1(zabur)
dengan bahasa Qabthi.
8)
Diturunkan kepada nabi kita Muhammad saw,itu 1
(Alqur’anulkarim) dengan bahasa ‘arab.
Tertera dalam kitab MATHLA’UL BADRAINI
WAMAJMA’UL BAHRAINI.Karangan “Abdul Faqir lilghani MUHAMMAD bin Isma’il daud
Fathani.
Nah
dari semua kitab tersebutlah bahwa tidak ada tercantum yang menyatakan bahwa
maksud tujuan I’tiqad bahaiyyah itu tidak termaktub adanya hal demikian.oleh
sebab itulah mereka bertentangan dengan pamahaman kaum I’tiqad ahlusunnah wal
jama’ah.
Setelah
sekian lamapemahaman mereka telah bermunajah entah keman mana maka di saat
itu,saat perkembangan kaum atau pun I’tiqad bahaiyyah ini berkembang pesat maka
timbullah kembali pemahaman yang baru.pemahaman ini bedasarkan punca dari kaum
syi’ah yang munculnya di qadian (India)dan di daerah Pakistan yang bernama
golonhan Ahmadiah .
Golongan Ahmadiah ini adalah golongan
ataupun pecahan dari kaum syi’ah yang dipimpin oleh mirza ghulam ahmad,yang
hingg sampai saat ini masih tersebar luas ke seluruh plosok dunia hingga sampai
ke Indonesia,malasyia,Thailand,dan lain sebagainya.Mirza ghulam ahmad,yakni
ketua pembesar dari kaum ahmadiah ini memfatwakan dengan fatwa yang sangat
dhalim yakni ia mengakui bahwa dirinya adalah nabi terakhir setelah Rasulullah
saw,bahkan ad dari sebahagian ketua pembesar mereka itu memfawakan bahwa
dirinya itu adalah imam mahdi yang ditunggu tunggu oleh segenap kaum muslimin
walaupun berbeda aliran dan pemahaman akan tetapi keyakinan mereka ataupun
fatwa yang mereka iftakan itu sangat berlawanan dengan kaum I’tiqad ahlusunnah
wal jama’ah dikarnakan alasan mereka kaum ahli sunnah wal jama’ah itu karna
bahwa segala syarat-syarat dan petunjuk bukti dhahiriah dibumi belum terlaksana
dan belum mutlhlak terjadi,memang dari satu sisi pandangan segala hal dan
syarat itu telah terjadi tapi belum ad bukti-bukti yang efektif dan akurat
bahwa akan munculnya imam mahdi pada saat sekarang ini.sebagai tercantum dalam
kitab suci al qur’an,yang artinya :nabi Muhammad bukan bapak atau ayah dari
seorang pun diantara seluruh laki-laki dan diantara kamu,akan tetapi beliyau
adalah seorang kekasih dan utusan allah dan nabi penutup (akhiruzzaman) dan
bemula allah maha mengetahwi atas segala sesuatu. Termaktup dalam al qur’an (Al ahzhab : 40)
Dan
telah termaktup juga masalah tersebut dalam hadist Rasulullah saw .sayakunu fi ummati tsalatsuna kadzzhabuna kulluhum
yazh’amu annahu nabiyyun wa anaa khatamunnabiyyina wala nabiyyanm ba’di..
Yang
artinya : kata rasulullah saw akan ada pendusta
30orang sekaliannya dan mendakwakan bahwa dirinya itu adalah nabi,sedangkan
saya adalah kesudah-sudahan dari segala nabi,dan tak ad lagi nabi sesudah saya
“(Riwyat tarmizhi
dalam sahihnya juzhu’ IV halaman 63)”
Dengan sebab itulah kaum ahlu sunnah wal
jama’ah sangat bertentangan dengan pendapat dan para kaum ahmadiah itu,ataupun
wahabi.kaum wahabi ini (ahmadiah,wahabiah ) ini mempelopori dengan beberapa
jalan dan tujuan I’tiqad mereka.tujuan tidak lain hanyalah ingin membangkitkan
dan mengikuti pemahaman mereka, telah mutlak salah dan sesat secara dhahiriah
itu emua terbukti berdasarkan kalamullah dan segala hadist rasulullah saw.oleh
karna itu keyakinan dalam membentuk perjalanan mereka itu ada beberapa metode
yang akan di kembangkan oleh mereka adalah :
ü
Ia
mengakui bahwa ia adalah seorang nabi ataupun rasul.
ü
Mirza ghulam ahmad menakui bawa ia adlah masih
al ma’ud (nabi isa putra maryam).
ü
Dan
pendiri (ketua besar) mengakui bahwa anak dan khalifahnya akan mendapat wahyu
juga.
ü
Ia mengakui bahwa ia orang yang pertama
menyempurnakan syari’at islam.
ü
Ia mengakui bahwa ia lebih muliya ketimbang
nabi dan para sahabat-sahabat nabi.
ü
Ia
mengakui bahwa ia bermimpi akan menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat.
ü
Ia
sangat mencintai America dan orang-orang ingris.
Nah itulah jalan dan praktek kriteria
perjalanan mereka untuk mengajak seluruh ummat islam,yang mereka tidak
menyadari bahwa maksud dan tujuan mereka itu bener-benar salah dan menyesatkan.
Dalam hal tesebut kaum syi’ah,khawarij,murjiah,mu’tazilah, ibnu
taimiyyah,jabariah,ahmadiah,wahabiah dan lain sebagainya mengkhabarkan dan
mensyi’arkan pemahaman mereka yang sesat itu dalam menghujjahkan pemahaman
mereka itu,kemudian mempraktekkan dan
mengoperasikan kepada seluruh ummat akan pemahaman mereka tersebut maka dalam
hal itulah terlahir pulalah pemahaman atau pun I’tiqad yang kita banggakan yang
beroposisi dari segala syari’at yang bermadzhaf (imamussyafi’iah) dalam I’tiqad
alusunnah wal jama’ah yang di pelopori oleh imam mujthid lagi ‘arifubillah
(imam al asy ‘ari & maturidiyyah ) yang siap memberantas dan menghancurkan
khilafiah pemahaman yang salah dan menyesatkan itu.
Pada abad yang ke III hijriah maka lahirlah
faham kaum ahlisunnah wal jama’ah yang di pelopori oleh dua imam besar yaitu :
imam abu hasan Ali Al asy ‘Ari lahir pada tahun (260 H-324 H) beliyau lahir di
basyrah (Baghdhad)dan beliyau pun wafat di baghdhad,(Iraq).kemudian Abu Masyur
Al Maturiduyyah ( wafat 330 H )dan beliyau lahir di sebuah desa yang bernama
Maturidi Samarqandi di asia tengah terkemudai 9 tahun setelah imam al asy
a’ariwafat dan beliyau lah yang mengembangkan silsilah imam al asya’ari.
Ahlusunnah wal jama’ah Maknanya adalah :
§
Ahlusunnah Artinya : Pengikut Sunnah sunnah
nabi.
§
Wal jama’ah Artinya : Pengnut I’tiqad
sebagai I’tiqad jama’ah nabi dan sahabat,yang dilandasi dengan ijma’,qias atau
pun fatwa fatwa para ulama dan aulia.
Kaum ahli sunnah wal jama’ah
adalah kaum yang mengikuti dan meng I’tiqadkan akan sebagai I’tiqad nabi dan
para para sahabat nabi,dan pemahaman kaum ahli sunnah wal jama’ah I yang
bermadzhaf imam syafi’I itu semua telah yermaktup didalam Al Qur’an
kalamullahul “adhim,dan telah termaktup pula dalam hadist hadist nabi Muhammad
saw.yang di kembangkan oleh dua imam besar setelah ketiadaan 4 (empat)orang
sang mujtahid fatwa,yakni L (imam abu ali hasan al asy’ari & imam abu mansyur al
maturidiyyah).
Abu Hasan al’Asy ‘ari awalnya
ialah kaum mu’tazillah yang pernah berguru langsung kepada tokoh pembesar
mu’tazillah yang kebetulan dia adalah ayah tirinya sendiri yang bernama Abu
‘Ali Muhammad Bin Abdul wahab Al Jaba’I (wafat 303 H),namun beliau menemukan
keganjilan2 erta kekeliruan fatwa dari paham mu’tazillah yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan sunnah
nabi,bertentangan dengan keyakinan nabi dan sahabatnya,paham mu’tazillah pada
saat itu berkembang esay karena didukung oleh tiga khalifah Abbsiah yaitu:
v
Makmun
bin harun Ar Rasyid (227 H-232 H)
v
Al
Mu’tashim (218 H-227 H) dan
v
Al
Washiq (227 H-232 H)
Setelah bertaubat dari kesalahannya pada
suatu hari di sebuah mesjid beliau (Imam-Al Asy’ari) melepaskan paham
mu’tazillah dan membawa kepada kemurnian dan kemuliaan aqidah yang sesuai
dengan aqidah Nabi dan sahabatnnya,yang sesuai dengan Al-Qur’an dan
hadist.Dalam sebuah pidato,Imam Al Asy’ari menyampaikan “saudara2 kaum muslimin
yang terhormat!! Siapa yang telah mengetahui saya,baiklah,tetapi bagi yang belum
mengenal saya maka saya ini adalah Abu Hasan ‘Ali Al-Asy’ari anak dari Isma’il
bin Basyar ,dulu saya berpendapat Quran itu makhluk,bahwa tuhan tidak bisa
dilihat dengan mata kepala di akhirat,dan bahwasannya manusia
menjadikan(menciptakanya)perbuatanya,serupa dengan kaum
mu’tazillah,nah,sekarang saya nyatakan terus terang bahwa saya telah taubat
dari paham mu’tazillah dan sekarang saya lemparkan Aqidah & I’itiqad
mu’tazillah itu seperti saya melemparkan baju saya ini (ketika itu dibukanya
baju beliu dan dilemparkan) dan saya setiap saat siap untuk menolak dan
memberantas paham Mu’tazillah yang salah dan sesat itu.
Dari
mulai tanggal tersebut Imam Al-Asy’ari yang nama aslinya:Abu Hasan ‘Ali Bin
Isma’il Bin Abdillah Bin Musaha Bin Bilal Bin Abi Burdah,Bin Abi Musa
Al-Asy’ari seorang sahabat nabi yang terkenal dengan sejarah islam,berjuang
melawan kaum mu’tazillah dengan lisan dan tulisan,berdebat dan bertanding
dengan kaum mu’tazillah dimana-mana merumuskan dan menuliskan dalam kitab2nya
I’itiqad2 kaum Ahlisunnah wal jama’ah sehingga nama beliu masyhur terkenal
sebagai ulama tauhid yang dapat menundukkan &menghancurkan paham
mu’tazillah yang salah itu.Beliu mengarang 200 kitab yang berkaitan dengan
Ushulunuddin (pokok2 Agama) diantaranya:
ü
Ibanah fi ushudliddiniah terdiri dari 3
jilid besar.
ü
Maqatul Islamiyyin..
ü
Al Mu’jaz
ü
Juga terdiri dari 3 jilid besar dan kitab2
lainya yang berhubungan dengan Ushuluddin (pokok2 Agama).
Keistemaan imam Al Asy a’ari diantaranya
adalah beliyau dalam manegakkan fahamnya dengan mengutamakan dalil-dalil yang
berdasarkan dari Al Qur’an dan hadist-hadist nabi Muhammad saw,dan dilandasi
dengan segala pertimbangan ‘aqal dan fikiran,tidak seperti kaum yang
mendasarkan pikiran,’aqal dan ilmuan para-para filsafah yang berasal dari
yunani,dan tidak pula seperti kaum yang menyerupakan tuhan dengan makhluk yang
memegang arti dari dhahir dan bathin dari Al Qur’an dan hadist sehingga sampai
mengatakan bahwa tuhan bertangan,bermuka,duduk di atas ‘aras dan faham-faham
lain sebagainya.
Kemudia Aqidah yang beliu murnikan kembali terus turun temurun di
wariskan kepada generasi2 berikutnya, sehingga lahirnya ulama2 besar yang menyebarkan pengajian2 imam Al-Asy’ari
yang masyhur dengan sebutan Asya’irah,mereka di antaranya:
ü
Imam
Abu Bakar Al-Qaffal (wafat 365 H),nama lengkap beliu adalah Muhammad Bin
Isma’il Al Qaffal As Satsi,beliu lahir pada tahun 291 H di negeri Sats di
daerah Ma waraan Nahr(khurasan),beliu adalah seorang uluma kalam yang langsung
belajar pada Imam Al-Asy’ari.
ü
Imam
Abu Ishaq Al-Asfirainy (wafat 365 H)
ü
Imam
Hafidh Al-Baihaqi (wafat 458 H),nama lengkap beliu ialah Ahmad Bin Husaein Bin
‘Ali Bin Abdullah Bin Musa Abu Bakar Al Baihaqi An Naisaburi,beliu lahir
disebuah desa kecil Khusraujirdi di Negeri Baqdad (Nisaburi) pada tahun 384
H,Imam Subki pernah berkata bahwa Imam Baihaqi ini telah mengarang lebih dari
1000 jilid kitab dari bermacam2 Vac.
ü
Imam
Haramain Al-Juwani (wafat 460 H), beliau Abdul Muluk Al Juwaini Imam
Haramaini,beliau lahir dipersia (Nisaburi) tahun 399H ,Beliau pernah belajar di
Mekkah kemudian Beliau di suruh pulang oleh raja Persia untuk mengajar di
madrasah Nizhamul Muluk dinasabur,diantara muridnya ialah Imam Al Ghazali.
ü
Imam
Al-Qashim Al-Qusyairi (wafat 465 H),nama lengkapnya adalah Abdul Qosyim Abdul
Karim Bin Hawizin Al Qusyairi ,Beliu mengarang kitab2 yang di antaranya bernama
Risalah Al Qusyairiah di cetak di mesir pada tahun 1284 H.
ü
Imam
Al Baqilani(wafat 403H),namanya ialah Qadhi Abu Bakar Muhammad Bin Muhammad At
Thaib Bin Muhummad Al Baqilani,Ulama besar Syafi’iyah di abad ke IV H,wafat di
abad ke V H,di antara kitab karanganya ialah ‘Ijazul Qur’an,Tahmid tentang
kajian penolakan paham2 Mu’tazillah,Rafidhah dan khawarij.
ü
Imam
Al-Ghazali (wafat 505 H ),beliau bernama asli Zainuddin Hujjatul Islam Abu
Hamid Muhammad Bin Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali,lahir di kota Thos
dikhurasan,10 mil dari Nisabur Persia pada tahun 450 H.Beliau adalah seorang
‘Alim-Ulama besar sehingga majelis pengajian beliu dijuluki “Majelis 300 sorban
besar” beliu banyak sekali mengarang kitab sampai 47 buah kitab berbagai ilmu
pengetahuan. Imam fakhruddin Arrazi,(wafat 606 H),dan nama lengkap beliyau
adalah Abdillah Bin ‘Umar Bin Husain Arrazi,beliau adlah seorang ulama yang
mu’tabar dan megah pada abad VI hijriah,sebagai pahlawan kaum ah li sunnah wal
jama’ah.kemudian imam izzuddin Ban Abdissalam (wafat 660 H)dan beliay ini
adalah seoarang ulama yang begitu besar dan hebat dalam mengembangkan pemahamn
ahlusunnah wal jama’ah,sehinga beliyau diuluki dengan (SULTAN ULAMA ) yang nama
aslinya adalah’Izzuddin Abdul ‘Aziz Bin ‘Abdissalam Bin Qasim.beliau lahir di
damaskus bertepatan dangan tahun 577 H,beliau adlah seorang ulama yang tidak
pernah mengenal lelah bahkan tidak ada terkobar kelelahan tersebut pada diri
beliyau dalam menegakkan pemahamn yang haq dan m enghentikan yang bathil lagi
jahil tersebut,bahakan beliau pun tidak penah segan-segan dalam mengatakan yang
haq dan yang bathil (salah & benar )dikarnakan beliau itu adalah seorang
yang berwtha’ keras pada saatnya,oleh dengan sebab itu beliau tidak pernah merasa
bosan dan lelah dalam mengembangkan pemahaman kaum Ahlu sunnah Wal
Jama’ah,dengan pemahaman2 kaum-kaum yang murtad dan sesat lagi menyesatkan
itu,dengan menyebarkan agama aslam yang hak keseluruh plosok dunia hingga
sampai pengkhabaran dan pemfatwaan beliau tersebut kepada raja-raja besar pada
saat itu yang raja tersebut tergolong dalam golongan yang sesat menyesatkan
itu,oleh dengan sebab itu setelah sluruh pengkhabaran beliau tesebut sampai
kepada raja-raja yang dhalim,seigga tampa segan segan Raja-raja tersebut
menghukum beliau bahkan memasukan beliau ke dalam tahanan penjara.akan tetapi
beliau (‘Izzuddin ‘Abul ‘Aziz) yang dijului sebagai sultan agama !,beliau tidak
pernah menyerah dan dim dalam menegakkan agama islam yang haq tersebut,{ Ahlu
synnah Wal Jama’ah} walau pun maut taruhannya,itulah beliayau sang sang ulama
pembasmi kaum-kaum yang sesat pada saat nya itu.demi azaz Allah &
kekasihnya [rasulullah SAW].pada saat itu sebelum beliau di hukum dan di siksa
oleh para raja raja dhalim,beliau pernah menjadi Qadhi Qudhah,(kepala seluruh Qadhi)
ketika pindah ke mesir,dan setelah beberapa lama beliau pindah dan menyi’arkan
agama islam yang haq,maka disamping itu lah beliau mengajarkan pemhaman yang haq ( ahli sunnah wal jama’ah)
kepada seluruh kaum masyarakat di
mesir….
Sehingga beliau memeliki murid
sekaligus pengikutnya dalam pemahaman I’tiqad ahlu sunnah wal jama’ah,hingga
wafat beliau.yang pada setelah itu di kembangkan dan di sambung oleh seluruh
muridnya dalam mengembangkan pemahamn I’tiqad ahlu sunnah wal jama’ah,salah
satu dari pada muridnya itu adalah :
Ø
Syech taqiyuddin daqiqul’id,beliau inilah
salah satu murid/orang yang pertama kali memberi gelar kepada gurunya Syech ‘Izzuddin
Bin ‘Abdissalam ini sebagai (Sultan ‘Ulama).disamping itu syech Izuddin Bin
Abdissalam ini ada mengarag kitab sebanyak 30 macam,yang berlandasan tentang
pengertian aqidah ahlu sunnah wal jama’ah.
Kemudian setelah berabad abad kitab
karangan ulama-ulama tersebut berkembang sampai keseluruh plosok-plosok,yang
setelah wafatnya ulama-ulama tersebut,Alhamdulillah dengan mengucapkan fuji
syukur kepada Allah sampai pada saat ini pemahaman ‘Aqidah ahlu sunnah wal
Jama’ah yang berazazkan pemahaman imam asyafi’I,masih berkembang sampai
keseluruh dunia,yang dapat dipertahankan oleh para-para ‘Ulama.salah satunya
adalah imam :
§
Imam
‘Abdullah Syarqawi : beliau adalah seorang Ulama yang nama Aslinya adalah Syech
‘Abdullah Bin Hijaz Bin Ibrahim,kelahiran tahun 1150 H,dan beliau wafat pada
tahun 1227 H.beliau bermukim di meshir…?yang dasar permulaan beliau adalah beliau
salah satu murid yang terpandai dan terhebat dari murid-murid yang laiyang
berdasarkan dari Universitas Al azhar di kairo (Meshir) dengan kitab
syarqawinya beliau mensyi’arkan emahaman ‘Aqidah Ahlu sunnah wal jama’ah dengan
haq.
§
Syech
Ibrahim al Bajuri (wafat 1272)yang nama asli beliau adalah Syech Ibrahim Bin
Syech Muhammad Al bajuri,beliau kelahiran dinenggri bajur (Meshir) dengan
kitabnya Tahqiqul Maqam Fikifqyatil ‘Awam,kemudian tuhfatul muridul A’ala
Jauharad Tauhid.
§
Syech
Nawawi banten beliau berasal dari Indonesia yakni di banten,(wafat 1315 H) yang
nama aslinya adalah Abu ‘Abdul mu’thi Muahmmad Bin ‘Umar bin ‘Ali nawawi Al
jawi Al Bantani.dengan kitab nya Tijan Djarari (karanagan Syech Nawawi Banten)
inilah,beliau mengembangkan dan memperluaskan pemahaman ‘Aqidah Ahlusunnah Wal
jma’ah keseluruh dunia.selain dari itu kitab Tijan Djarari (karangan Syech
Nawawi Bantani) dan kitab bajuri (karangan syech al bajuri),kemudian kitab
Syarqawi (karangan Syech Ibnu Syarqawi) dan kitab kifayatul ‘awam (karangan
Syech Ibrahim Bin Muhammad)DLL.kitab-kitab ini dipelajari oleh sebahagian besar
di dunia islam termasuk Indonesia,khususnya di seluruh bagian Aceh kitab-kitab
ini dipelajari dan dipahami sepenuhnya di setiap pesantren/Dayah-dayah,yang ad
di naggroe Aceh Darussalam.
Di
aceh faham ini di Bawa dan disebar luaskan oleh Ulama-Ulama besar Aceh pada
Zaman dahulu seperti :
v
Syech
‘Abdurrauf Asingkili.
v
Syech Al fansuri
v
Syech Arraniry.
v
Abu
H Hasan Krueng Kaleu,B.Aceh.
v
Abu hanafiah samalanga.
v
Abuya Syech Muda Waly Al Khalidy.
v
Syech H ‘Abdul Wahab Rokhan Al Khalidi Naqsyabandiah.
v
Syech H Muhammad yatim Al’chalidi
Naqashabandiah.
‘Ulama-‘ulama besar yang cukup masyhur
dalam mengembangkan Aqidah Ahlu sunnah Wal jama’ah yang berperan besar dlam mencetak
generasi-generasi yang bermazhab imam Asyafi’I.
Sehingga lahirlah kader-kader yang mempertahankan ‘Aqidah Ahlisunnah wal
jama’ah,diantaranya adalah :
ü
Abuya Prof DRS H T Muhibbuddin Waly.
ü
Abuya Drs Tgk H Djamaluddin Waly.
ü
Abuya H Nashir Lc Llm Waly.
ü
Abu
H ‘Amran waly.
ü
Abu
H Ruslan Waly.
ü
Abu
Amat Party Lam Ateuk
ü
Abu
Adnan Bakongan (nek Abu).
ü
Abu
‘Abdul ‘aziz Samalanga.
ü
Abon
‘Abdullah Tanoh Mirah.
ü
Abon
Muchtar Luthfi Seulimuem.
ü
Abu
Ibrahim Budi.
ü
Abu
Syihabuddin Syah Medan.
ü
Abu Muhammad Amin (Tumin) Blang Bladeh.
ü
Abu
Bahauddin Tanah Merah Simpang kanan.
ü
Abu
zam zami Syam Singkil.
ü
Aba
Anawi Lamno.
ü
Abu
Daud Zam zami B.Aceh.
ü
Abon
Hasbi Kota Fajar .
ü
Abu
Wahab Idi Cuet,(Abu Idi Cuet).
Dan masih banyak pula ‘Ulama-‘Ulama bsar
lain sebagai genarasi ‘Ulama-‘Ulama di zaman dahulu dalam mempertahankan
‘Aqidah Ahlisunnah wal jama’ah,yang menyebar keseluruh plosok dunia diantaranya
adalah :
Ø
Abu
Syammarpali Blang Pidi.(Abdiya)
Ø
Waled Hasnul Bashri Samalanga.
Ø
Abu
‘Usman ‘Ali Kuta Krueng.(abu kuta krueng).
Ø
Abu
Ibrahim Berdan Panton Labu,(Abu panton).
Ø
Abu
Karimuddin Alue BIli (Abu Alue Bilie panton).
Ø
Abu
Bateu Lheu.
Ø
Abu
Daud Lhueng Angen Lhok Nibomg.(abu Daud Lhok Nibong)
Ø
Abu
Mustafa Puteh Krunggeukuh,(Abu Puteh).
Ø
Abu
‘Ali Paya Pasi,(Abu Paya pasi)
Ø
Abu
Idris Julok Cuet,(Abu Julok cuet)
Ø
Abu
Utsman Bin Batsyah Langsa (Abu Langsa).
Ø
Abi
Syarqawi Bener Meriah.
Ø
Abah
Asnawi Lamno.
Ø
Ayah
Buchari Peureulak.
Ø
Syech H Muhajir Sag,Llm.(Tgk Syech langsa)
Ø
Waled Marhaban Bakongan.
Ø
Abu
Syech Syama’un Irsyad,Lc.
Dan Masih Banyak lagi ‘Ulama-‘Ulama lain
yang berjuang mempertahankan pemahaman ‘Aqidah ahlusunnah wal Jama’ah,baik
dengan cara mengajar di pesantren ataupun dengan cara berda’wah lisan maupun
tulisan.Mereka sangat berharap kepada seluruh santri santri maupun seluruh
dewan guru dayah pada khususnya,yang mana mereka adalah para pejuang agama
sebagai penyambug lisan para-para ‘ulama,dari zaman dahulu hingga sampai sa’at
ini,sebagai harapan seluruh para ‘Alim ‘Ulama.Tujuan utuk meyebar luaskan dan
mengembangkan pemahaman yang suci yang di ridhai ALLAH SWT.’Aqidah Ahlusunnah
Wal jama’ah yang bermazhab imam syafi’I,yang berkembang pesat keseluruh
dunia,dari awal hingga di Akhir kelak nati Agama islam yang Haq yang di ridhai
ALLah tetap berkembang………….
Amin……….ya….rabbal’alamin…………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar